Strategi Pemasaran Produk Makanan Ringan

Isminawati

Strategi Pemasaran Produk Makanan Ringan

F&B merupakan sektor bisnis yang sudah lama ada bersama perjalanan peradaban manusia. Tidak seperti dulu, makanan bukan lagi sekedar kebutuhan pokok tapi juga kebutuhan sekunder bahkan tersier. Seperti produk makanan ringan contohnya.

Kita manusia tidak benar-benar membutuhkannya. Manusia juga makhluk yang serakah sehingga memunculkan ide makanan yang menyenangkan lidah tapi tidak membuat cepat kenyang.

Tujuannya agar kita bisa makan sebanyak mungkin tanpa merasa kekenyangan. Dari pendekatan tersebut kita akan membahas Strategi pemasaran produk makanan ringan.

Fungsi/Tujuan Makanan Ringan

Sebelum membahas startegi pemasaran produk makanan ringan, Sempat disinggung di pembukaan, salah satu ide dari produk makanan ringan adalah untuk menikmati makanan tanpa harus khawatir kekenyangan. Selain itu juga produk makanan ringan, seperti namanya tidak terlalu berat sehingga bisa dinikmati sambil melakukan aktifitas lain.

Sebagai contoh praktikal misalkan popcorn di bisokop atau kacang di perkumpulan RT. Kedua makanan tersebut biasanya dimasak secara sederhana. Misal Popcorn asin yang lebih laris dari popcorn manis atau caramel. Hal ini dikarenakan popcorn asin tidak menimbulkan rasa eneg dan cocok jika disandingkan dengan softdrink seperti cola.

Sedangkan popcorn manis atau caramel biasanya cukup populer dikalangan wanita tapi tidak banyak menjual ukuran besar. Hal ini tentu saja karena makanan manis yang terlalu banyak akan meninggalkan rasa eneg. Ditambah lagi minuman yang tersedia juga serba manis.

Dengan memahami fungsi atau tujuan dari produk makanan ringan itu sendiri kita bisa memperkirakan idealnya seperti apa produk makanan ringan itu. Dari uraian diatas kita sudah mendapat 2 kriteria yakni Dapat Dinikmati Tanpa Takut Kekenyangan dan Tidak Membuat Eneg atau Terlalu Berat.

Pasar Maknanan Ringan

Dari fungsi atau tujuan produk makanan ringan sedikit banyak kita bisa meraba-raba target pasar dari makanan ringan. Kita sudah tahu Apa dan Mengapa produk makanan ringan ada. Sekarang mari kita persempit lagi dengan pertanyaan Kapan atau dalam situasi apa dan Siapa?

Tidak seperti makanan pada umumnya, produk makanan ringan tidak memiliki tujuan untuk mengenyangkan. Walau di beberapa khasus makan ringan digunakan sebagai pelengkap makanan utama seperti „Pilus“, tapi bukan itu fungsi utama dari produk makanan ringan.

Pada umumnya produk makanan ringan digunakan untuk menjadi pelengkap dari aktifitas lainnya. Misal saja teman nugas, teman kerja atau teman ngobrol. Dari sini kita bisa tahu Kapan atau situasi produk makanan ringan. Lalu Siapa? Untuk kasus produk makanan ringan ini sebenarnya memiliki cakupan yang cukup luas. Target audience disini bisa menjadi siapa saja berdasarkan kesesuaian makan ringan itu sendiri.

Misalkan produk makanan ringan berupa potato chips, pilus atau crackers adalah makanan ringan kering dan sangat cocok untuk teman kerja. Disisi lain ada nastar atau kue kue kering lainnya yang lebih cocok untuk menerima tamu. Kalian bisa menentukan Siapa berdasarkan jenis makanan ringan yang kalian jual.

Produk Makanan Ringan yang Ngangenin

Setelah memahami tentang apa, mengapa, kapan dan siapa target pasar dari produk makanan ringan kalian, step selanjutnya adalah membuat produk makanan ringan yang ngangenin. Kita sudah tahu bahwasanya produk makanan ringan memiliki tujuan untuk dinikmati dan menemani aktivitas lain.

Oleh sebab itu kita perlu membuat poruk makanan ringan yang sederhana dan ngangenin. Untuk mendapat achievment „Ngangenin“ ini tentu kita harus melibatkan calon customer. Kita bisa membuat produk awal lalu memberikan free sample kepada orang-orang disekitar kita dan meminta saran.

Pastinya orang yang kita minta pendapat adalah calon pembeli produk kita. Ini juga merupakan salah satu strategi pemasaran produk makanan ringan. Secara tidak langsung mereka yang terlibat akan memberikan informasi tentang selera mereka. Terus lakukan perbaikan sampai dengan didapatkan rasa „Ngangenin“ yang pas.

Eits, ingat! Kalian tidak bisa memuaskan semua orang. Pastikan kalian memilah mana masukan yang bisa dan tidak bisa di implementasikan. Setidaknya kalian bisa membuat calon pembeli merasa puas secara garis besar.

Strategi Pemasaran Produk Makanan Ringan

Setelah cukup PD dengan produk makanan ringan kalian, tahap strategi pemasaran produk makanan ringan selanjutnya adalah menentukan metode pemasarannya. Perlu kita pahami bahwa setiap jenis produk memiliki metode pemasarannya masing-masing. Sebagai UMKM tentu kita tidak bisa langsung meletakan produk makanan ringan tersebut ke etalase minimarket seperti Alfamart atau Indomaret.

Karena kita sudah memahami siapa target pasar kita, tentu akan lebih mudah untuk menentukan metodenya. Metode yang kita butuhkan adalah metode dengan impact atau hasil se-efisien dan se relevan mungkin dengan target pasar yang kita bidik.

Misalkan untuk menjual produk nastar kita bisa menjual mulai dari komunitas ibu-ibu atau bisa dimulai di momentum yang tepat seperti saat hari raya idul fitri. Atau jika kita ingin menjual makanan ringan seperti kerupuk yang merupakan makanan ringan pelengkap, kita bisa menitipkannya ke warung-warung. Bisa juga apabila kalian menjual makanan ringan kekinian seperti snack, nori paper, potato chip dan sejenisnya, kalian bisa mulai dari teman kampus/teman kantor kalian.

Penjualan secara langsung dari mulut kemulut atau door to door ini sangat penting bagi permulaan. Tujuannya yakni untuk mendapat review. Selain itu target market termudah dan paling cocok untuk pemula adalah orang disekitar kita sendiri. Mulai dengan menjual produk makanan ringan kalian ke orang terdekat. Ingat! Jangan datang dan menodong mereka dengan produk jualan secara langsung!

Gunakan pendekatan yang lebih halus dan „Terselubung“. Misal saja kalian bisa menceritakan terlebih dahulu tentang produk kalian. Dan kalian tidak perlu meminta mereka untuk membelinya. Kita juga bisa menambahkan kalimat yang terkesan mengiba „Jika ada teman atau saudaramu yang mungkin cocok sama produkku, sampaikan ya!“. Kemungkinan besarnya orang-orang terdekat kita akan membeli produk tersebut.

Strategi Mulut ke Mulut

Tidak seperti barang elektronik atau fashion, pembeli sektor makanan masih mempertahankan metode lama seperti metode dari mulut ke mulut. Walau strategi pemasaran produk makanan ringan ini terkesan tidak efisien, nyatanya masih bisa kita jumpai dan kita buktikan sendiri di sekitar kita.

Misalkan saat kita hendak makan bersama. Diantara beberapa orang tersebut pasti ada satu atau bebearapa orang yang akan merekomendasikan makanan dan tempat yang enak. Begitu juga tentang bagaimana seblak atau boba dan es kepal milo sempat booming sekali. Pada dasarnya semua produk memiliki strategi pemasaran yang sama yakni keutamaan dari „User Experience“.

Semakin puas user/pengguna/pembeli maka semakin besar kemungkinan untuk pembelian berulang bahkan pemasaran gratis. Tapi tidak seperti barang lain seperti fashion yang memiliki nilai fungsi, ketahanan, durabilitas dan pilihan motif, Makanan ringan hanya terikat pada satu faktor pembanding yakni selera.

Validasi atas selera inilah yang ingin kita capai dari pemasaran manual. Tidak mungkin seseorang tahu akan kualitas dan citarasa dari makanan kita jika tidak ada yang membeli. Oleh sebab itu orang disekitar kita adalah target awal yang sangat bagus. Setelahnya jika dirasa perlu, kita bisa menjualnya di media digital untuk dapat dijangkau lebih mudah.

Oke saya rasa cukup untuk artikel dengan judul Strategi Pemasaran Produk Makanan kali ini, semoga bermanfaat! Apabila kalian menyukai postingan ini atau memiliki pertanyaan tentang topik terkait, silahkan tulis pesan di kolom komentar di bawah ini!

Bagikan:

Isminawati

Penulis di Quora dan beberapa media nasional Pikiran Rakyat, IDN Times, Kompasiana dan Republika.

Baca Juga

Tinggalkan komentar