5 Tips Jadi Influencer Sukses, Pemula Wajib Baca Nih!

Isminawati

Tips Jadi Influencer Sukses

Saat ini Influencer merupakan jenjang karir yang banyak dilirik dan sangat diminati banyak orang. Bagaimana tidak, kita bisa menghasilkan uang dengan melakukan hal-hal menyenangkan dan kita suka.

Influencer sendiri merupakan istilah untuk orang dengan pengaruh dan basis penggemar yang membuatnya dapat “menularkan” informasi ataupun produk dan trend. Di artikel kali ini kita akan membahas tips jadi influencer sukses.

1. Konten yang Menarik

Konten merupakan wadah kreatifitas yang menjadi alasan audience untuk melihat kita sebagai influencer. Tidak ada seseorang yang ujuk-ujuk dikenal banyak orang tanpa perantara konten. Kita harus memahami bahwa konten merupakan prioritas pertama untuk jadi influencer sukses. Buatlah konten yang menarik dengan target audience yang jelas.

Sama halnya dengan prinsip dasar ekonomi dimana “Permintaan selalu di ikuti oleh penawaran”. Kita sebagai Influnecer berada disisi pemberi penawaran. Dibandingkan menjual apa yang kita punya dan kita bisa buat, lebih baik menjual sesuatu yang memang laku. Lebih bagus lagi jika kita bisa menjual sesuatu yang kita bisa buat dan laku. Tentu semua tergantung dengan tujuan utama kita masing-masing.

Ada berapa influencer yang memang bertujuan untuk melakukan edukasi terhadap masyarakat. Influencer tipe idealis seperti ini biasanya akan lama tumbuh, tapi saat jadi influencer sukses mereka akan bertahan lama. Ada juga influencer dengan tipe realistis yang lebih memperhatikan apa yang di inginkan pasar berbanding dengan apa yang ia kuasai. Biasanya tipe ini akan lebih cepat meroket tapi lebih mudah terbawa arus.

2. Personal Branding

Personal branding merupakan apa yang ingin kita citrakan terhadap diri kita kepada para audience. Personal branding ini merupakan hal yang sangat penting untuk jadi influencer sukses. Misal saja endorsement dan brand ambassador. Tentu suatu perusahaan akan memilih influencer dengan persona yang sesuai dengan produk mereka. Katakanlah Asus ROG yang memilih brand ambassador Chandra Liow dikarenakan personanya di bidang video editng. Atau Under Armor yang memilih Deddy Corbuzier sebagai brand ambassadornya dikarenakan personanya yang kuat dan healthy oriented.

Bukan hanya soal endorsement dan brand ambassador, personal branding juga mempengaruhi kebebasan kita dalam ber ekspresi. Misal saja jika sedari awal kita berusaha menampilkan persona yang bukan diri kita sendiri maka kita akan terbebani secara moril. Hal ini disebabkan ekspektasi masyarakat yang tinggi terhadap kita sedari awal. Akan berbeda jika kita memang melakukan branding “Brengsek” sedari awal.

Mari kita ambil contoh Uus. Uus memulai karirnya dengan stand up comedy dan mulai menggunakan branding brengseknya. Dengan branding tersebut dia bisa menjalani hidup dan membuat kontennya lebih bebas. Selain itu Uus juga mendapatkan segementasi yang tidak semua influencer bisa dapatkan. Misal saja Minuman Keras atau Vapes yang memang mencari persona seperti itu. Meski terdengar menarik, tapi personal branding seperti ini akan mendatangkan banyak hatter.

3. Interaksi dengan Penggemar

Seorang influencer tidak akan menjadi influencer tanpa adanya penggemar. Interaksi terhadap penggemar merupakan salah satu tips jadi influencer sukses. Banyak metode atau cara dalam interaksi dengan penggemar. Kita bisa memposisikan diri sebagai penerima aspirasi penggemar atau menjadi wadah validasi ke-kepoan penggemar.

Misal saja kita adalah influencer penggerak masa pengkritik kebijakan. Kita bisa mengumpulkan berbagai macam keresahan-keresahan masyarakat dan menyampaikan pesan tersebut dalam bentuk konten. Atau misal saja kita adalah influencer reivewer gadget terbaru. Kita bisa memenuhi rasa kepenasaran penggemar dengan melakukan review dan validasi atas kekepoan mereka.

Tidak hanya itu, kita juga bisa memposisikan penggemar layaknya teman yang bisa kita ajak berinteraksi. Biasanya perlakuan seperti ini bisa kita terapkan dalam live streaming dengan media live chat atau juga donasi atau saweran. Tidak jarang bisa kita temui penggemar yang melakukan interaksi trolling dengan menggunakan fitur donasi. Misal saja reza arap yang beberapa saat lalu mendapat donasi sebesar 1 milyar.

4. Konsistensi untuk Jadi Influencer Sukses

Untuk jadi influencer sukses, kita harus konsisten dalam membuat konten. Konsistensi ini bertujuan untuk membangun basis penggemar juga untuk menaikkan peringkat akun sosial media kita dimata algoritma. Semakin aktif dan semakin banyak interaksi suatu akun sosial media maka akan semakin tinggi pula nilai akun tersebut dimata algoritma.

Hampir semua algoritma sosial media selalu berusaha untuk menampilkan konten paling menarik dan relevan terhadap penggunanya. Dengan konsisten terhadap satu bidang dan terus update, maka algoritma akan membawa konten kita kepada calon penggemar baru. Tentu kita tahu bahwa kerajaan tidak dibangun dalam waktu semalam.

Maksudnya yakni kita tidak bisa jadi influencer sukses hanya dalam waktu singkat. Konsistensi merupakan perwujudan dari keseriusan dan keinginan kita untuk naik ke puncak bersama akun dan sosial media tersebut. Ibarat pekerja, semakin baik kinerja kita maka akan semakin besar potensi kita untuk di promosikan ke jabatan yang lebih tinggi.

5. Etika Menerima Endorsement

Endorsement merupakan bentuk sponsorship dimana kita dibayar baik dalam bentuk uang maupun produk untuk kita tampikan di laman sosial media kita. Untuk jadi influencer sukses, kita harus memahami etika menerima endosement. Etika pertama yakni untuk memastikan apakah value yang bawakan searah dengan produk yang akan kita endorse.

Bukan hanya semata-mata terima uang dan melakukan endorsement, dengan memahami value dari suatu produk dan value kita sendiri, kita bisa memberikan dan mendapatkan hasil yang maksimal. Misalkan kita adalah influencer kecantikan.

Tentu kita hanya akan mereima endorse dari produk dengan  value yang sama. Misal katakan saja Skincare. Dengan menerima endorsement dari produk dengan value yang sama, kita akan diuntungkan karena konten yang kita bawakan memang searah dengan minat penggemar. Begitu juga dengan pihak vendor juga akan mendapatkan keuntungan karena mendapat target pasar yang tepat.

Tentu berlaku sebaliknya jika kita menerima endorsement yang tidak sesuai value kita. Hal ini hanya akan mengecewakan penggemar serta merugikan vendor dan mungkin saja tidak lagi menawarkan kerja sama dengan kita. Lebih buruknya lagi bisa jadi kita kehilangan reputasi dimata endorsers.

Etika selanjutnya yakni untuk memvalidasi kebenaran suatu produk. Endorsement bukan hanya hubungan dua pihak antara influencer dan vendor pemilik produk. Tapi juga melibatkan penggemar kita. Bisa jadi kita mengambil endorsement bodong dan mengecewakan penggemar kita. Nyatanya banyak kasus dimana influnecer menerima endorsement tanpa melakukan validasi terlebih dahulu. Akhirnya banyak penggemar yang dirugikan dan dikecewakan.

Lalu etika endorsement berikutnya yakni untuk menyampaikan informasi produk secara jujur dan apa adanya. Ya memang kita dibayar untuk mempromosikan suatu produk. Tapi kita sebagai influencer memiliki hak untuk menolak apabila vendor menyuruh kita untuk melebih-lebihkan produknya. Lebih baik kehilangan kesempatan endorsement sekali daripada mengecewakan dan kehilangan penggemar.

Contoh saja GadgetIn yang melakukan review jujur baik itu dibayar ataupun tidak. Hal ini bertujuan untuk menjaga kepercayaan penggemar terhadap kita influencer. dengan citra netral dan jujur ini justru vendor atau endorser akan diuntungkan karena jika produk mereka memang bagus maka semakin tinggi pula peluang penjualannya.

Oke saya rasa sekian untuk artikel tips jadi influencer sukses kali ini, semoga artikel kali ini bermanfaat. Jika kalian suka dengan artikel kali atau kalian memiliki pertanyaan tentang topik terkait, silahkan tinggalkan pesan di kolom komentar dibawah ini!

Bagikan:

Isminawati

Penulis di Quora dan beberapa media nasional Pikiran Rakyat, IDN Times, Kompasiana dan Republika.

Tags

Baca Juga

Tinggalkan komentar